Soal Foto Viral Bentrok Dayak Vs Aksi Bela Ulama di Pontianak, Mabes Polri Angkat Bicara

www.posmetro.info - Media sosial diramaikan dengan foto-foto yang menggambarkan bahwa warga Dayak berkonflik dengan kelompok umat Islam Melayu di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/5).








Namun Mabes Polri membentah kebenaran foto-foto tersebut. Menurutnya, foto yang beredar di media sosial mayoritas diambil pada kejadian 2016 lalu.


“Itu hoaks. Memang sempat terjadi suatu perkumpulan, tapi tidak terjadi apa-apa,” kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto kepada JPNN.com.


Dia menambahkan, ada dua kegiatan yang digelar oleh masing-masing pihak.


Warga Dayak menggelar Pekan Gawai Dayak, sedangkan kelompok Melayu mengadakan kegiatan Bela Ulama 205.


“Sekitar pukul 14.00 kelompok Dayak melakukan pawai kendaraan hias yang diikuti oleh seluruh perwakilan kabupaten di wilayah Kalbar,” kata dia.


Sekitar pukul 13.00, kata dia, kelompok Bela Ulama 205 juga melakukan unjuk rasa penolakan giat tersebut dengan cara long march jalan kaki ke Polda Kalbar.


Massa aksi juga menyampaikan tuntutan agar polisi menindaklanjuti laporan terkait pernyataan Gubernur Kalbar Cornelis yang viral.


“Dalam pelaksanaannya kedua kelompok sempat ingin barhadap-hadaoan. Tapi disekat oleh pasukan pengamanan dari Polda dan TNI,” kata dia.


Rikwanto menegaskan, tidak terjadi bentrok antara dua kelompok tersebut.


“Tidak terjadi penganiayaan maupun pengrusakan dalam kegiatan tersebut,” tambahnya.


Massa dari kelompok Melayu, kata Rikwanto, sudah membubarkan diri dan kelompok Dayak selesai pawai masuk kembali ke tempat acara Pekan Gawai Dayak.


“Lokasi giat Pekan Gawai Dayak tetap dijaga oleh pasukan terbuka, dan akan dilakukan patroli skala besar nanti malam oleh jajaran Polri dan TNI,” tandas Rikwanto.

0 Response to "Soal Foto Viral Bentrok Dayak Vs Aksi Bela Ulama di Pontianak, Mabes Polri Angkat Bicara"

Posting Komentar

Histats